Dalam konteks organisme sebagai agen penyakit, diidentifikasi ada 1.415 spesies yang mampu menular ke manusia, terdiri atas 217 virus dan prion, 538 bakteri dan rickettsia, 307 jamur, 66 protozoa, serta 287 jenis cacing.
Dari 1.415 spesies itu, sebanyak 868 diklasifikasikan sebagai agen penyebab zoonosis dan 175 spesies patogen diasosiasikan dengan penyakit baru. Dari kelompok 175 patogen yang baru muncul ini, 132 adalah agen penyebab zoonosis.
Demikian terungkap dalam seminar ”Konsep One Health dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Zoonosis” yang diselenggarakan untuk memperingati HUT Ke-3 Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) di Bogor, Sabtu (20/12).
Tri Satya Putri Naipospos, Ketua Badan Pengurus CIVAS, dalam makalahnya menyampaikan, zoonosis yang muncul pada dekade ini telah menciptakan suatu lensa kaleidoskop baru di dalam kita memandang dunia ini. Kemunculan penyakit-penyakit baru diprediksi bukan hanya akan terus berlanjut, melainkan juga kemungkinan meningkat.
Pengertian zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan secara alamiah antara manusia dan hewan domestik atau satwa liar. Sebenarnya, dalam pengertian tersebut terkandung beberapa perbedaan sesuai dengan gambaran epidemiologi penyakit.
Bagus Purmajaya dari Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian mengatakan, dari aspek kesehatan masyarakat, deteksi dini wabah penyakit hewan dengan mengetahui potensi zoonotik dapat dilakukan dengan menggunakan tolok ukur angka morbiditas dan mortalitas. Deteksi dini penting dalam pengendalian penyakit, termasuk zoonosis.
Dalam kesempatan itu, Bagus mengatakan, untuk mencegah makin merebaknya wabah rabies di Bali, Dinas Peternakan Bali telah melakukan vaksinasi massal selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Ini dilakukan agar rabies sedapat mungkin dicegah dan tidak makin meluas.
Dari 1.415 spesies itu, sebanyak 868 diklasifikasikan sebagai agen penyebab zoonosis dan 175 spesies patogen diasosiasikan dengan penyakit baru. Dari kelompok 175 patogen yang baru muncul ini, 132 adalah agen penyebab zoonosis.
Demikian terungkap dalam seminar ”Konsep One Health dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Zoonosis” yang diselenggarakan untuk memperingati HUT Ke-3 Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) di Bogor, Sabtu (20/12).
Tri Satya Putri Naipospos, Ketua Badan Pengurus CIVAS, dalam makalahnya menyampaikan, zoonosis yang muncul pada dekade ini telah menciptakan suatu lensa kaleidoskop baru di dalam kita memandang dunia ini. Kemunculan penyakit-penyakit baru diprediksi bukan hanya akan terus berlanjut, melainkan juga kemungkinan meningkat.
Pengertian zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan secara alamiah antara manusia dan hewan domestik atau satwa liar. Sebenarnya, dalam pengertian tersebut terkandung beberapa perbedaan sesuai dengan gambaran epidemiologi penyakit.
Bagus Purmajaya dari Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian mengatakan, dari aspek kesehatan masyarakat, deteksi dini wabah penyakit hewan dengan mengetahui potensi zoonotik dapat dilakukan dengan menggunakan tolok ukur angka morbiditas dan mortalitas. Deteksi dini penting dalam pengendalian penyakit, termasuk zoonosis.
Dalam kesempatan itu, Bagus mengatakan, untuk mencegah makin merebaknya wabah rabies di Bali, Dinas Peternakan Bali telah melakukan vaksinasi massal selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Ini dilakukan agar rabies sedapat mungkin dicegah dan tidak makin meluas.
0 komentar:
Posting Komentar